Film Autobiography merupakan salah satu karya sinematik Indonesia yang berhasil mencuri perhatian publik dan kritikus internasional. Disutradarai oleh Makala Sipapaga alias Makbul Mubarak, film ini menelusuri batas antara kekuasaan, kesetiaan, dan kehilangan moralitas dalam masyarakat yang sedang mencari arah setelah masa otoritarianisme.
Kisahnya berpusat pada Rakib, seorang pemuda yang bekerja sebagai penjaga rumah bagi Purna seorang pensiunan jenderal yang bersiap kembali ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai bupati. Awalnya, hubungan antara Rakib dan Purna tampak seperti hubungan ayah dan anak; penuh rasa hormat, kedekatan, dan kepercayaan. Namun, seiring waktu, Rakib mulai melihat sisi gelap dari sosok yang ia kagumi.
Purna, yang selama ini dikenal tegas dan berwibawa, perlahan menunjukkan wajah kekuasaan yang sesungguhnya manipulatif, dingin, dan tak segan menggunakan kekerasan demi mempertahankan citranya. Rakib yang polos dan patuh pun terjebak dalam pusaran moral yang membingungkan. Ia dihadapkan pada dilema antara tetap setia kepada Purna atau menegakkan nuraninya sendiri.
Dengan gaya penceritaan yang tenang namun penuh tekanan psikologis, Autobiography berhasil menciptakan atmosfer menegangkan tanpa harus mengandalkan aksi berlebihan. Sinematografi yang dingin dan simetris mencerminkan ketegangan batin tokohnya, sementara alur lambat namun intens membuat setiap dialog dan tatapan bermakna dalam.
Salah satu kekuatan terbesar film ini adalah kemampuan sutradara menyoroti trauma sosial dan politik Indonesia dengan cara subtil namun menggigit. Tanpa harus menyebut secara eksplisit masa lalu bangsa, penonton bisa merasakan bagaimana kekuasaan dapat membentuk bahkan menghancurkan karakter seseorang.
Penampilan Kevin Ardilova sangat memikat. Ia memerankan Rakib dengan ekspresi minim namun penuh makna, menampilkan kepolosan yang perlahan terkikis oleh realitas kekuasaan. Arswendy Bening Swara pun tampil luar biasa sebagai Purna, dengan kharisma kuat yang sekaligus menakutkan. Relasi mereka menjadi jantung emosional film ini.
Film ini tidak hanya berbicara tentang politik, tetapi juga tentang identitas, loyalitas, dan beban sejarah. Ia mengajukan pertanyaan besar apakah kita adalah penulis dari kisah hidup kita sendiri, atau hanya karakter dalam “autobiografi” orang lain yang lebih berkuasa?
Dengan tempo yang terukur dan visual yang elegan, Autobiography terasa seperti cermin bagi masyarakat tenang di permukaan, tapi menyimpan badai di dalamnya. Tidak heran film ini mendapat banyak pujian di berbagai festival internasional, termasuk Venice Film Festival dan Toronto International Film Festival (TIFF).
Bagi kamu yang menyukai film dengan tema sosial-politik, drama psikologis, dan sinematografi artistik, Autobiography adalah tontonan wajib yang menggugah pikiran dan perasaan.
🎬 Jangan lewatkan pengalaman sinematik yang mendalam ini! Tonton Autobiography sekarang juga hanya di NONTON21 dan rasakan sendiri bagaimana kekuasaan bisa mengubah arti kesetiaan.
💥 Siapkan dirimu untuk sebuah kisah yang akan membuatmu berpikir panjang setelah layar padam. Saksikan hari ini hanya di NONTON21!
