Di balik lanskap indah Sumba yang kering dan luas, tersimpan kisah kelam tentang luka, pengorbanan, dan kemanusiaan. Film Yohanna menghadirkan potret seorang biarawati muda yang terseret ke dalam dunia gelap pekerja anak sebuah kisah yang menggetarkan hati dan menggugah nurani penontonnya.
Yohanna, seorang biarawati yang baru saja mengucapkan kaulnya, dikirim ke pedalaman Sumba untuk melayani masyarakat kecil. Awalnya, ia datang dengan semangat pelayanan dan iman yang murni. Namun, apa yang ditemuinya jauh dari harapan anak-anak yang dipaksa bekerja, kehilangan masa kecil, dan suara tangis yang terbungkam oleh kemiskinan dan ketakutan.
Dalam situasi itu, Yohanna harus berhadapan dengan dilema moral yang menghantam jiwanya. Antara ketaatan kepada gereja dan panggilan nurani untuk bertindak, ia mulai mempertanyakan arti sejati dari iman dan kasih. Film ini menggali sisi manusiawi seorang pelayan Tuhan sosok yang tidak sempurna, yang berjuang menemukan terang di tengah kegelapan dunia.
Disutradarai dengan sensitivitas sosial yang kuat, Yohanna memadukan realisme pedesaan dengan simbolisme spiritual. Sumba digambarkan bukan hanya sebagai latar, tapi juga karakter yang hidup tanah keringnya menjadi cermin penderitaan, sementara langit luasnya menjadi ruang doa yang sunyi. Setiap bingkai film ini sarat makna, memadukan keindahan sinematografi dengan kedalaman emosional yang langka.
Penampilan aktris utama sebagai Yohanna begitu memukau. Tatapannya yang lembut namun gelisah, suaranya yang bergetar saat berdoa, dan keberaniannya menentang ketidakadilan membuat karakter ini terasa hidup dan nyata. Ia bukan hanya sosok religius, tapi juga perempuan yang berani melawan sistem demi melindungi anak-anak tak bersuara.
Film ini bukan sekadar drama sosial, tapi juga perjalanan spiritual tentang iman yang diuji, kasih yang terluka, dan harapan yang tetap menyala bahkan di tengah kegelapan. Setiap adegan mengajak penonton merenung apa arti pengabdian ketika keheningan tak lagi suci, dan siapa yang akan bersuara untuk mereka yang tak mampu bersuara?
Dengan naskah yang kuat, musik yang lirih, dan sinematografi yang menawan, Yohanna Di Antara Salib dan Jerit Anak-Anak adalah karya yang tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga membuka mata. Ia mengingatkan kita bahwa kemanusiaan sejati lahir dari keberanian keberanian untuk mencintai, untuk melawan, dan untuk tetap berdoa di tengah keputusasaan.
✨ Jangan lewatkan film yang menggugah ini hanya di Nonton21!
Saksikan bagaimana Yohanna menemukan kembali makna iman dan kemanusiaan di tanah Sumba yang sunyi namun penuh harapan.
